Kamis, Desember 15, 2011

Sifat Kimia Tanah Mineral Lahan Lebak

Dari hasil penelitian “identifikasi potensi lahan rawa lebak untuk pengembangan tanaman pangan, dalam rangka antisipasi El-Nino”, telah diketahui lahan rawa lebak di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan Selatan (Alkasuma et al., 2001). Dalam mendelineasi penyebaran lahan lebak di keempat provinsi tersebut, dilakukan interpretasi citra satelit Landsat-TM5 bulan Januari 1998 (saat El-Nino berakhir), dan Landsat TM7 bulan Mei 2000 (saat terjadi genangan), selain menggunakan berbagai peta pendukung, seperti peta topografi, peta geologi, dan peta penggunaan lahan, juga dilakukan interpretasi citra satelit Landsat-TM5 bulan Januari 1998 (saat El- Nino berakhir), dan Landsat TM7 bulan Mei 2000 (saat terjadi genangan).
Di Provinsi Kalimantan Selatan, lahan rawa lebak yang diidentifikasi sekitar 208.893 ha. Bagian terluas terdapat di sekitar aliran Sungai Barito dan S. Negara, meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Tapin.
Selama penelitian, pembuatan profil tanah di lahan rawa lebak sulit dilakukan karena air tanah sangat rendah atau tergenang air. Oleh karena itu, telah diamati 33 pemboran tanah, yang terdiri atas 15 pemboran di Lebak Pematang, 11 pemboran di Lebak Tengahan, dan 7 pemboran di Lebak Dalam.
Sifat-sifat fisiko-kimia lahan lebak tersebut dapat alaha sebagai berikut :
• Sifat kimia dan kesuburan Lebak Pematang umumnya lebih baik daripada Lebak Tengahan dan Lebak Dalam. Tekstur tanahnya lebih bervariasi (halus sampai sedang), reaksi tanah lebih baik (kurang masam), dan kandungan P2O5, total kation, dan kejenuhan basa relatif lebih tinggi daripada kedua tipologi lebak lainnya.
• Tekstur tanah rawa lebak umumnya dicirikan oleh kandungan fraksi liat dan debu yang tinggi, tetapi fraksi pasirnya sangat rendah. Tekstur tanah terbanyak adalah liat berat (hC), liat (C), dan liat berdebu (SiC). Tekstur tanah Lebak pematang lebih bervariasi, dari halus (hC,C) sampai sedang (SiL, L), terkadang juga dijumpai tekstur relatif kasar (SL). Tekstur lebak Tengahan relatif halus (hC, C, SiC, dan SiCL), sedangkan tekstur Lebak Dalam sangat halus (hC dan SiC), dengan kandungan liat yang sangat tinggi (55-80 %).
• Kandungan bahan organik (% karbon) Lebak Tengahan dan Lebak Dalam relatif lebih tinggi daripada lebak Pematang. Tetapi, kandungan P2O5 dan K2O tanah Lebak Pematang cenderung lebih tinggi daripada Lebak Tengahan, dan lebih tinggi daripada Lebak Dalam. Hal yang mirip sama terjadi pada fosfat (P) tersedia (P-Bray), di mana kandungan P pada tanah Lebak Pematang dan Lebak Tengahan lebih tinggi daripada Lebak Dalam.
• Komposisi basa-basa dapat tukar (Ca, Mg, K, dan Na) menunjukkan bahwa Ca dan Mg terbanyak, sedangkan K dan Na sangat sedikit, namun Lebak Pematang cenderung “lebih kaya” daripada Lebak Tengahan dan Lebak Dalam. Hal ini diperkuat oleh kandungan total kation dapat tukar dan kejenuhan basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman