Kamis, Desember 15, 2011

Rawa Lebak

Luas lahan rawa di Indonesia sekitar 33,41-39,10 juta ha, dengan Iuas rawa pasang surut sekitar 20,13-25,82 juta Ha, dan lahan rawa lebak sekitar13,28 juta ha. Propinsi Kalimantan Selatan memiliki luas potensi penggunaan lahan sebesar 642.152 hektar. Luasan tersebut terdiri lahan sawah seluas 475.228 Ha yaitu irigasi teknis, setengah teknis sederhana PU, sederhana non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak dan polder masing-masing seluas 19.669, 4.936, 14.290, 14.851, 147.394, 154.723, 117.344, dan 2.564 Ha. Hampir 25 % luas lahan di propinsi Kalimantan selatan adalah lahan pasang surut, dimana baru dimanfaatkan untuk tanaman padi untuk 1 kali tanam seluas 138.144 hektar (89%) dan untuk 2 kali tanam seluas 14.625 hektar (9%) (Dinas Pertanian, 2002).
Lahan (rawa) lebak merupakan zona ketiga yang terletak makin ke arah hulu sungai, yaitu mendekati atau berada pada daerah aliran sungai (DAS) bagian tengah. Pengaruh pasang surut sudah tidak ada lagi, berganti dengan pengaruh sungai yang sangat dominan, yaitu berupa banjir besar yang secara periodik menggenangi wilayah selama musim hujan. Banjir tahunan dapat terjadi, sebagai akibat dari volume air sungai yang menjadi sangat besar selama musim hujan, dan tekanan balik arus pasang dari bagian muara. Sungai di daerah ini tidak mampu menampung semua air, sehingga meluap membanjiri dataran banjir di kiri kanan sungai. Selama musim hujan, rawa lebak selalu digenangi air kemudian secara berangsur-angsur air banjir akan surut sejalan dengan perubahan musim hujan ke musim kemarau tahun berikutnya.
Istilah rawa lebak adalah istilah rawa non-pasang surut di daerah Sumatera Selatan. Di Jambi, persawahan di rawa lebak dikenal sebagai sawah rawa payau. Di Kalimantan Selatan, disebut sawah rintak/timur, jika musim tanam pada awal musim kemarau, dan sawah surung/barat jika musim tanamnya pada awal musim hujan. Di Kalimantan Timur, persawahan lebak disebut sawah rapak atau sawah kelan. Sedangkan lahan lebak, yang secara terbatas terdapat di bagian hilir aliran Sungai/Bengawan Solo di Jawa Timur, disebut "bonorowo".
Berdasarkan lamanya genangan dan tingginya genangan, lahan rawa lebak umumnya dibagi menjadi tiga tipe (tipologi) lahan lebak, yaitu : (1) Lebak Pematang, (2) Lebak Tengahan, dan (3) Lebak Dalam.

1 komentar:

  1. Wah bermanfaat sekali makasih ka kalau ada soal soal tentang pasut dan lebak mungkin juga bisa di share

    BalasHapus

Halaman