Rabu, Desember 07, 2011

LAHAN BASAH

Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus (Maltby, 1986). Lahan basah ditakrifkan (define) berdasarkan tiga parameter, yaitu hidrologi, vegetasi hidrofitik, dan tanah hidrik (Cassel, 1997). Lahan basah mencakup suatu rentangan luas habitat pedalaman, pantai, dan marin yang memiliki sejumlah tampakan sama. Konvensi Ramsar 1971 menakrifkan lahan basah yang penting secara internasional sebagai berikut (Dugan, 1990). Lahan basah adalah wilayah rawa, lahan gambut, dan air, baik alami maupun buatan, bersifat tetap atau sementara, berair ladung (stagnant, static ) atau mengalir yang bersifat tawar, payau, atau asin, mencakup wilayah air marin yang di dalamnya pada waktu surut tidak lebih daripada enam meter. Konvensi Ramsar memilahkan lahan basah berdasarkan ciri biologi dan fisik dasar menjadi 30 kategori lahan basah alami dan 9 kategori lahan basah buatan. Ketigapuluh kategori lahan basah alami dipilahkan lebih lanjut menjadi 13 kategori berair asin dan 17 kategori berair tawar. Lahan basah buatan mencakup waduk, lahan sawah, jejaring irigasi, dan lahan akuakultur (perkolaman tawar dan tambak). Untuk meringkus tinjauan, penggolongan lahan basah alami boleh dikurangi menjadi 7 satuan bentanglahan ( landscape ) yang seluruhnya merupakan komponen penting bagi penetapan kerangka perencanaan konservasi lahan basah. Ketujuh satuan bentanglahan tersebut adalah estuari, pantai terbuka, dataran banjir, rawa air tawar, danau, lahan gambut, dan hutan rawa (Dugan, 1990). Sumber : Tejoyuwono Notohadiprawiro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman