Jumat, Oktober 22, 2010

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) = daerah sekitar aliran sungai atau sekelilingnya dimana jika terjadi hujan, airnya mengalir ke sungai tersebut.
Macam-macam DAS
DAS dibagi menjadi 2 macam:
1. DAS Gemuk
Yaitu DAS yang luas sehingga memilih daya tampung air yang besar.
DAS ini cenderung mengalami luapan air yang besar pada waktu hujan besar yang terjadi di bagian hulu.
2. DAS Kurus
Yaitu DAS yang relative kecil sehingga daya tampung air hujan juga sedikit.
DAS ini tidak mengalami luapan air yang begitu besar pada saat hujan turun di bagian hulu
Contoh DAS
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan DAS Cisadane merupakan dua DAS yang menerima curah hujan yang kemudian dialirkan ke kota Jakarta. DAS ini cukup luas melingkupi beberapa kabupaten dan kota. Penduduk di sekitar DAS ini sangat padat dengan keragaman lapangan pekerjaan yang dicirikan oleh lapangan pekerjaan di Negara berkembang. Di DAS bagian hulu sebagian besar penduduknya masih tergantung pada pertanian.
Sempitnya lapangan pekerjaan di DAS bagian hulu dan juga besarnya proporsi penduduk yang hidup di kota-kota besar yang masih berada dalam perangkap kemiskinan di dalam lingkup DAS di atas memerlukan konsentrasi penanganan yang khusus. Karena itu, penanganan DAS Ciliwung dan Cisadane tidak akan cukup didekati dari satu sisi saja, misalnya hanya menangani satu masalah yaitu masalah pengairan. Menangani masalah pengairan memerlukan penanganan yang sifatnya holistik, yang difokuskan pada penciptaan sumber-sumber ekonomi baru, yang dapat mengurangi tekanan penduduk pada pemanfaatan sumber daya air di satu pihak dan perbaikan tata ruang yang menciptakan ruang atau land use yang lebih memberikan peluang bagi terjadinya peningkatan fungsi hidroorologis dari DAS yang dibicarakan.
Fungsi DAS
Dalam rangka memberikan gambaran keterkaitan secara menyeluruh dalam pengelolaan
DAS, terlebih dahulu diperlukan batasan-batasan mengenai DAS berdasarkan fungsi, yaitu
pertama
DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
Kedua
DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
Ketiga
DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik dan terjaga keberlanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian tengah akan dapat mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS tersebut di bagian hilir, baik untuk pertanian, kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya rentang panjang DAS yang begitu luas, baik secara administrasi maupun tata ruang, dalam pengelolaan DAS diperlukan adanya koordinasi berbagai pihak terkait baik lintas sektoral maupun lintas daerah secara baik.
Usaha-usaha menjaga kelestarian lingkungan DAS:
1. Mengusahakan DAS daerah hulu sebagai penyangga, dapat tertutup, oleh vegetasi pelindung, dengan tujuan:
1. menjaga agar debit sungai antara musim penghujan dan kemarau dapat terkendali,
2. menjaga supaya terhindar banjir,
3. menjaga supaya daerah bagian hulu tidak terjadi erosi yang kuat.
2. Mengusahakan DAS bagian hilir dapat terhindar dari berbagai bentuk polusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman