Jumat, April 09, 2010

PENGINDERAAN JAUH

I.PENDAHULUAN
Dalam pembuatan makalah ini merupakan salah satu dalam unsur dalam materi peginderaan jauh dimana radar ,satelit ,wahana, adalah materi penyajian dalam perkulihan.sehigga dengan melihat materi radar , satelit , wahana harus dipraktekan dalam penyajian materi .Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk menerapkan ilmu , teknik, penginderaan jauh sebagai ilmu maupun ilmu aplikasi dalam pembagunanan . memberikan Ilmu pengetahuan kepada mahasiswa tentang pengertian penginderaan jauh . perkembangan penginderaan jauh [filosofi penginderaan jauh ] ,Tenaga penginderaan jauh [energi remote sensing ],sensor dan wahana ,foto udara ,satelit ,radar .pengunaan remote sensing dan aplikasinya [citra digital dan sistim informasi geografi ].Radar , satelit, wahana,merupan suatu kebutuhan bagi dunia perkuliahan untuk dapat mempelajari.Karena di era globalisasi ini penginderaan jauh memegang peranan penting dalam aspek kehidupan .selain sarana komunikasi , juga dalam aspek kehidupan ,teknologi .ilmu pengetahuan dan sebagainya oleh Karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelejari mata kuliah peginderaan jauh .Dengan demikian penginderaan jauh merupakan ilmu yang harus dipelajari.
II.LATAR BELAKANG
Latar belakang penulisan makalah ini berdasarkan suatu konsep dari mata kuliah penginderaan jauh yang memegang peranan penting dalam ilmu atau teknik penginderaan jauh .Dalam system penginderaan jauh .teknologi pencitraan dengan mengunakan gelombang mikro masih relative baru,terutama sejak digunakan sistim side looking airbone radar pada awal tahun 1970-an .pengunaan teknologi ini ceapat sekali berkembang , mengingat kememampuannya yang ‘lebih ‘ di bandingkan dengan metoda sebelumnya , yaitu dapat menembus awan dan bisa dilakukan dalam kondisi apapun (siang, malam,hujan,berawan dsb).disamping berkembang dalam teknologi radar ,perkembangan wahananya pun sangat menunjang dalam penginderaan jauh sistim radar.dimulai dari pesawat terbang , satelit dan lain-lain.sejak terbakarnya satelit sea-sat tidak lama setelah peluncuran ,pengembangan sistim radar dengan wahana satelit dan terus dikembangkan .adalah Radarsat (Canada) ,ERS (konsurrsium negera-negara Eropa/ ESA), JERS (jepang) dan peningkatan sistim radar pada space shuttle.
VI .TUJUAN
Tujuan dari pada penulisan ini adalah :
A .Mampu menyebutkan, menjelaskan ,membedakan radar ,satelit,wahana.
B.Mampu menyebutkan ,menjelaskan ,membedakaan : jenis foto udara, satelit,dan radar.
C.Mampu menyebutkan , menjelaskan ,membedakan :hasil remote sensing/ PJ dan peranannya serta aplikasinya (Citra Digital Dan Sistim Informasi Geografi) .
D.mampu menerapkan hasil-hasil PJ dalam berbagai kegiatan perkuliahaan lainya.
V.ISI
A.TEKNOLOGI RADAR DALAM PENGINDERAAN JAUH
Radar adalah singkatan dari Radio Detection And Ranging,bekerja pada gelombang radio dan gelombang mikro ,dengan panjang gelombang beberapa millimeter hingga sekitar satu meter , sistim pencitraan Radar sebagai sumber energi elektromaknetik, meng ‘iluminasi’ permukaan bumi kemudian energi pantulannya terdeteksi dan terekam oleh sistim radar tersebut sebagai citra.sehingga dengan demikian sistim ini sering disebut dengan penginderaan jauh aktif.pada tabel 1 ditunjukkan panjang gelombang radar tersebut yang digunakan dalam penginderaan jauh ,sedang pada tabel 2 menunjukan beberapa band yang di gunakan oleh mereka yang mengembangkan sistim radar untuk aplikasi tertentu
3.1 Konsep Radar
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target ,ukuran jarak tersebut didapat dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang elektromaknetik selama perjalananya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor.pada awalnya penggunaan system radar pada pemetaan / pengginderaan jauh ,dilakukan dengan system Real Apeture radar [RAR].Pada system ini digunakan antena cukup panjang ,akan tetapi dengan pemakaian antenna yang panjang tersebut ,sangat banyak keterbatasan nya, terutama menyakut ketelitian spasial dan penempatan antena wahana .
3.2.Geometri Pencitraan Radar
Pencitraan radar ,baik dengan wahana pesawat terbang maupun satelit ,selalu dilakukan kearah miring [side looking ],untukjelasnya dapat di lihat dan hal ini akan berakibat timbulnya suatu resolusi spasial , yang terdidri dari komponen resolusi kearah melintang lintasan (range resolution ) dan resolusi searah lintasan ( azimuth resolution ).
Resolusi melintang lintasan adalah resolusi pada arah tegak lurus terhadap arah terbang wahan.untuk dapat merekam secara terpisah dua obyek yang berdekatan pada arah tegak lurus arah terbang ,semua sinyal yang dipantulkan oleh kedua obyek harus diterima antena secara terpisah.sedangkan resolusi searah lintasan adalah resolusi searah lintasan wahana.
3.2.Dasar –dasar Radar Apertur Sintesa
Teknik Radar paling canggih saat ini yang di gunakan dalam penginderaan jauh adalah Radar Apertur Sintesa ( Synthetic Aperatur Radar / SAR ).dalam sistim ini, digunakan antena yang relative kecil dan mampu mengantikan antena yang panjang .perbedaan dengansistim radar konvensional ,gelombang tidak di deteksi secara bersama –sama ( serentak ) dalam seluruh bagian antena sintesis.sebagai pengganti , selam antena kecil bergerak sepanjang lintasan, sinyal yang di terima pada setiap posisi di rekam , kemudian di kombinasikan dengan sistim pengolahan data.sebagai ilustrasi ,bahwa target.kualitas hasil di setiap titik sangat tergantung dari intensitas energi balik yang di pantulkan oleh setiap obyek di lapangan.oleh karena itu intesitas sinyal balik ini sangat tergantung pada sifat fisis dan bentuk permukaan yang di indera . ( bentuk topografi , kekasaran, liputan vegetasi ), juga sifat elektrisnya ( konduktifitas).
3.3.Radar Aperatur Sintesa Interferometri
Radar Aperatur Interferometri merupakan suatu teknik radar aperatur sintesa dengan mengubakan dya antena.kedua antena merekam data amplitude dan fasa dari radiasi pantulan.kedua antena dapat di pasang pada satu wahana dalam posisi memanjang wahana kedua teknik tersebut sering di sebut dengan lintasan tunggal ( single pass ).karena kedua antena terletak di wahana yang sama .teknik lain yang terletak di wahana
Yang sama .teknik lain yang terus berkembang dan sangat menjanjikan di masa mendatang adalah pengunaan satu antena , akan tetapi melintas di lokasi yang sama pada saat yang tidak sama pada saat yang tidak sama ( repeat pass )
3.4.1.Radar Aperatur Sintesa Interferometri – melintang lintasan
Pada teknik ini kedua antena di pasang melintang terhadap arah lintasan wahana.salah satu antena bekerja dengan mengirim dan menerima sinyal , sedang antena lainnya hanya menerima sinyal pantul.teknik ini sampai sekarang hanya di terapkan di wahana pesawat terbang.
3.4.2.Radar Aperatur Sintesa Interferometri – melintang lintasan
Teknik ini juga mengunakan lintasan tunggal ( single pass )akan tetapi kedua antena di pasang pada posisi memanjang wahana ,searah terhadap lintasan wahana.teknik ini juga hanya di terapkan di wahana pesawat terbang.
3.4.3.Radar Apertur Sintesa Interferometri – pengulangan lintasan.
Pada teknik ini,hanya di gunakan satu antena dimana pada saat melintas pada satu lokasi , di hasilkan satu citra dan pada saat kesempatan lain di hasilkan citra untuk daerah yang sama dari posisi wahana yang sedikit berbeda.garis hubung yang menghubungkan kedua posisi antena di sebut basis ( baseline ).pada teknik ini di lakukan dengan mengunakan wahana satelit.teknik ini di sebut pengulangan lintasan ( repeat pass) karena wahana melintas pada posisi yang hampir sama pada saat yang berbeda .hubungan antara beda fasa ∆ө, panjang gelombang λ,basis B dan beda jarak antara antena dan objek p2-p1.
Dari beda fasa yang terjadi ,baik pada sistim radar interferometri melintang lintasan ,memanjang lintasan maupun pengulangan lintasan , kemudian diolah melalui proses phase- unwrapping, yaitu pengolahan fasa untuk menyelesaikan ambiguitas 2π .hasil sehingga dengan demikian bisa di turunkan model ketinggian digital untuk area yang dicakup.
B PENGINDERAAN JAUH DENGAN SATELIT
1.Konsep
Untuk itu digunakan kamera yang terpasang pada wahana ruang angkasa yang diluncurkan ke angkasa luar dan sering disebut sebagai satelit .Satelit merupakan suatu banda yang mengelilingi suatu obyek yang lebih besar .contohnya bumi yang merupakan satelit dari matahari .ataupun bulan yang selalu mengintari bumi . Bumi atau bulan merupakan satelit alami sedangkan wahana ruang angkasa yang diluncurkan manusia keluar angkasa merupakan satelit buatan dan merupakan topic perkuliahan .
Kamera yang di pasang pada satelit berfungsi sebagai indera penglihatan yang melakukan perekaman terhadap permukaan bumi pada saat satelit tarsebut beredar mengelilingi bumi menurut garis orbit atau edarnya ,sensor yang ada pada kamera akan mendektsi informasi permukaan bumi melalui enrgi radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan keatas , data energi pantulan radiasi ini di olah menjadi gejala listrik dan data di kirim ke stasiun pengolah satelit yang ada di bumi.
Terdapat 7 komponen dalam penginderaan jauh : (1) sumber cahaya matahari,(2) gelombang elektromagnetik yang sampai ke permukaan bumi ( Ei = incoming electromagnetic),(3) objek yang ada di permukaan bumi,(4) Gelombang electromagnetic yang di pantulkan (ER=Reflect electromagnetic) atau dikembalikan oleh permukaan bumi ,(5) sensor yang ada di kamera yang terpasang pada satelit di ruang angkasa ,(6) stasiun penerima dan pengolah data satelit dan (7) pengunaan data citra satelit.
Suatu Ei yang sampai di permukaan bumi terdiri dari sinar tampak (visible light), sinar infra merah dekat ( near infra red /NIR) dan infra merah gelombang pendek ( short wave infra red / SWIR).komponen Ei yang sampai di permukaan bumi akan terbagi atas ER
(Reflect Elektromagnetic ). EA adalah gelombang electromagnetic yang di serap (Absorp Elektromagnetic ) dan ET (Transmittan Elektromagnetic) yaitu di teruskan .skema pereedaran dan interaksi gelombang electromagnetic ini komponen dari ER berasal dari spectrum cahaya tampak dan infra merah dekat .sebagian dari Ei ada juga yang di serap (EA= energy adsorp ) yang berada pada spectrum infra merah thermal.ET yang merupakan energy yang di teruskan akan berada pada spectrum daerah visibel biru dan hijau.semakin besar energi yang di serap maka suhu objek yang naik pula yang mengakibatkan timbulnya radiasi emisi atauEe yang semakin tinggi pula.untuk .untuk ER tergantung kepada objek.semakin tinggi nilai ER semakin besar pantulan yang mengakibatkan semakin jelas kenampakan objek .tidak semua sensor kamera dapat menerima ER sedangkan Ee akan diterima oleh sensor thermai yang berada pada kisaran daerah infara merah thermal ( thermar infra red =TIR ).
Besarnya nilai persentase pantulan objek akan mencerminkan warna dari suatu objek .untuk vegetasi akan terlihat pada spectrum cahaya tampak antara 0.4-0.7 , dengan nilai 0.4-0.5 cm untuk daun yang sehat yaitu pada kisaran warna biru dan hijau ( sebagian besar gelombang electromagnetic di serap oleh klorofil ) dan jika warna daun yang merah akan terlihat pada 0.65 cm.persentase pantulan dari daerah yang tertutup vegetasi berkisar antara 5-45 % tergantung kerapatan dan jenis vegetasi yang menutupi daerah tersebut untuk tanah kering yang terbuka akan terlihat coklat abu-abu dengan pantulan berkisar antara 5-45%.sedangkan air jernih spectrum cahayanya akan terdapat pada panjang gelombang 0.4-0.78 cm dengan pantulan yang rendah kurang dari 5%.skema dari spectrum electromagnetic.
System penginderaan jauh didesain memiliki sifat multi aplikasi yaitu multi spectral.multi spasial dan multi temporal .sifat multi spektraldari system penginderaan jauh di karena kan sensor kamera satelit mengunakan saluran penginderaan dua atau lebih pada saat yang bersamaan.semakin banyak kanal atau saluran yang gunakan maka informasi yang didapati semakin banyak dan lengkap .sifat multi spasial berarti system pengideraan jauh memeliki ketajaman (ketelitian) spasial sebanyak 2 atau lebih , serina juga di sebutkan ketelitian spasial ini sebagai resolusi spasial.jika resolusi spasial semakin tinggi maka semakin tinggi ketelitian citra yang berarti mempunyai skala yang semakin besar pula.sedangkan sifat multi temporal berarti kemampuan sensor penginderaan jauh untuk melakukan pengulangan penyapuan suatu daerah tertentu pada waktu yang telah di tetapkan .kembalinya satelit untuk menyapu suatu kawasan dapat pada peroade tertentu 1 jam , 1hari hingga 1 bulan berikutnya.
Resolusi spasial dari citra satelit dapat di bagi menjadi 3 yaitu : makro, sedang dan mikro dengan interpretasi deskripsi citra secara umum, agak rinci .resolusi spasial di katakan makro jika pada suatu kawasan disebut mempunyai penutup lahan bervegetasi .jika kawasan itu di sebutkan mempunyai penutup lahan terdiri dari perkebunan, hutan atau sawah maka resolusi citranya di sebut sedang dan jika disebutkan suatu daerah mempunyai vegetasi hutan pinus ,hutan jati,hutan bakau atau perkebunan kelapa sawit maka resolusi spasialnya adalah mikro.
System sensor penginderaan jauh yang bekerja pada daerah sisnr tampak ( fotografi) disebut sebagai sensor optis .adapun sensor berkerja pada daerah sinar inframerah di sebut sebagai sensor thermal sedangkan yang bekerja pada gelombang mikro dikenal sebagai sensor radar .masing-masing sensor mempunyai kelebihan dan kelemahaan masing-masing .sensor optis dan thermal mudah di gunakan dan diinterplasikan tetapi hanya bekerja optimal pada thermal mudah di gunakan dan diinterplasikan tetapi hanya bekerja optimal pada keadaan ruang angkasa yang cerah tanpa ditutupi oleh awan ,kabut atau hujan.sensor optis dan thermal tidak mampu menembus hambatan ini.untuk digunakan sensor radar.
C.WAHANA SATELIT
Wahana satelit adalah alat pengankut kamera pemotretan adalah satelit.kamera yang di gunakan pada citra satelit adalah jenis kamera yang lebih dikenal dengan scan.scan cara rekamannya dalam bentuk panyapuan pada suatu panjang jalur edarnya .sistim ini banyak di gunakan untuk dewasa ini untuk mengelabui birokrat papua dalam merencenakan pembangunan .citra yang di peroleh kita adalah citra non foto karena data yang di terima oleh stasiun dalam bentuk digit.
Wahana yang di gunakan baik berupa roket atau satelit ,selain gelombang elektromaknetic di gunakan juga gelombang pulsa aktif roket atau satelit menghasilkan citra sesuai dengan fungsi satelit tersebut begitu pula saluranya.
Satelit umumnya dalamorbitan mencapai ketinggian atas 5000 km seperti :
Landsat 79 km liputan 34.000 km.
NoAA 950 km : 10.000.000 km
GMS 36.000 km : 30% luas permukaan bumi
Satelit yang di gunakan untuk risede adalah ribuan di angkasa dengan resolusi spasial yang terus mengalami perbaikan dengan perekaman ulang terus mengalami perbaikan .
VI.CARA KERJA
TENAGA DAN GELOMBANG
A.Tenaga dalam penginderaan jauh
Tenaga penginderaan jauh adalah tenaga / kekuatan untuk membawah data (gejala obyek,daerah ) target ke sensor.tenaga (1) distribusi gelombang bunyi ,(2) distribusi tenaga elektromaknetik .
Obyek,daerah, gejala :mempunyai karateristik terhadap tenaga PJ,contoh:
Gravimeter –gravitasi bumi
magnetomete
B.Tenaga elektromagnetik [ jenelek]
Paket praktis dan magnetis yang bergerak demgan kecepatan sinar pada frekuensi dan panjang gelombang tertentu dengan sejumlah tenaga tertentu .
Tenelek –dari matahari – merupakan sumber tenaga alami dan tenaga buatan.
Alami – pasif – debu , air .uap , atau obyek –obyek lain –lain di bumi
Bautan- aktif – pulsa .
Tenaga – berlangsung kecepatan tetap dangan gelombang yang teratur dan sama . tenga ini mempunyai panjang gelombang dengan frekuensi berjalan terbalik .
Panjang gelombang – jarak puncak gelombang ke puncak berikutnya .
Frekuensi – sirklus gelombang yang melalui titik|detik.
VII. KELEMAHAN ATAU KEUNGGULAN
A.kelemahan dari radar , satelit , wahana
1.merupakan teknolilogi yang lambat dalam penyajian data
2.merupakan suatu sinyal yang di pantulkan oleh kedua obyek harus di terima antena secara terpisah
3.spektum elektromagnetik dalam kondisi yang stabil
B.keuggulan dari radar , satelit , wahana .
1.Mampu menyajikan data yang akurat
2.sistim penggunaan radar , satelit , wahana semakin canggih
3.teknolgi penerapan radar , satelit , wahana.
4.obyek penentuan dapat di sajikan .
VIII.KESIMPULAN
Dari tulisan di atas kita dapat melihat bahwa dengan system radar , satelit , wahana , kita bisa mendaparkan informasi tematis , melalui interprestasi citra maupun informasi ketinggian melalui pengolahan fasa .sehingga dengan demikian bisa didapat pete yang menyajiakan ketiggian dan liputan lahannya . tentu saja apa yang di hasilkan masih sangat terbatas dan sampai saat ini masih di teliti . kendala lain adalah liputan lahan , bentuk topografi , atmosfir . stasui antena , yang banyak berpengaruh pada hasil akhir system penginderaan jauh aktif ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman